Salah satu
kegiatan yang rutin dilakukan oleh umat Islam di Indonesia ialah acara nujuh
bulan atau dalam tradisi Jawa disebut mitoni atau tingkeban. Acara ini
dilakukan pada saat usia janin memasuki umur 7 bulan. Dalam acara ini biasanya
para undangan diminta membaca surat Luqman bersama-sama dan mendoakan janin yang
sedang dikandung agar dilindungi oleh Allah hingga ia lahir, dan kelak menjadi
anak yang saleh atau salehah. Di akhir acara, biasanya tuan rumah akan
menyuguhi tamu undangan dengan sekedah berupa makanan.
Contoh doa
yang bisa dibacakan pada acara nujuh bulan ini bisa kita simak dalam karya
Lajnah Ta’lif Pustaka Gerbang Lama, Pondok Pesantren Lirboyo, dalam buku
Menembus Gerbang Langit; Kumpulan Doa
Salafus Shalih (Kediri: Pustaka Gerbang Lama, 2010), hal. 120:
اللَّهُمَّ يَا
مُبَارِكُ بَارِكْ لَنَا فِي الْعُمُرِ وَالرِّزْقِ وَالدِّيْنِ وَالدُّنْيَا
وَالْوَلَدِ اللهم يَا حَافِظُ احْفَظْ وَلَدِيْ مَا دَامَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ وَاشْفِهِ
مَعَ أُمِّهِ أَنْتَ الشَّافِيْ لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ وَ لَا تُقَدِّرْهُ
سَقَمًا وَ لَا مَحْرُوْمًا اللَّهُمَّ صَوِّرْ مَا فِي بَطْنِهَا صُوْرَةً
حَسَنَةً جَمِيْلَةً كَامِلَةً وَثَبِّتْ فِي قَلْبِهِ إِيْمَانًا بِكَ
وَبِرَسُوْلِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللّهُمَّ طَوِّلْ عُمُرُهُ وَصَحِّحْ
جَسَدَهُ وَحَسِّنْ خُلُقَهُ وَأَفْصِحْ لِسَانَهُ وَأَحْسِنْ صَوْتَهُ
لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ وَالْحَدِيْثِ بِجَاهِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ
“Ya Allah Sang
Pemberi Berkah, berkahi kami dalam umur, rizqi, agama, dunia, dan anak. Ya
Allah Sang Penjaga, jaga anakku selama dia berada di perut ibunya, beri
kesehatan pada dia dan ibunya. Engkau Sang Pemberi Kesehatan. Tiada kesehatan
kecuali dari-Mu, tiada yang bisa mentakdirkan sakit dan bahaya. Ya Allah,
bentuklah janin yang ada di perut ibunya dengan rupa yang baik, indah, dan
sempurna. Tetapkan dalam hatinya keimanan pada-Mu dan rasul-Mu di dunia dan
akhirat. Ya Allah, panjangkan umurnya, sehatkan jasadnya, baguskan akhlaknya,
fasihkan lisannya, merdukan suaranya untuk membaca Al-Qur’an yang mulia dan
hadits, dengan berkah derajat sang penghulu para utusan.” Demikian, semoga
bermanfaat. Wallahu a’lam bi shawab
Sumber:
https://islam.nu.or.id/post/read/83032/doa-tingkeban-usia-kandungan-tujuh-bulan